Pulang “Leila S. Chudori“
Pulang
“Leila S.
Chudori“
[Review]
Saya mengetahui
novel pulang ketika sedang berselancar di internet mencari refrensi buku-buku
yang menarik untuk dibaca. Setelah beberapa minggu pun saya memutuskan ke
gramedia Mal Panakkukang Makassar untuk mencari buku ini. Setelah tiba, pandangan saya langsung
menuju rak buku fiksi ynag berada di pojok ruangan dan meminta seorang pegawai
gramedia untuk membantu mencari buku yang saya inginkan. Tak lupa pula saya melihat buku-buku sastra
untuk membeli buku Tan karya Hendri Teja. Buku-buku yang akan menemani saya
nantinya saat liburan.
Novel pulang
menceritakan Dimas suryo bersama tiga kawanya Nugroho, Tjai, dan Risjaf yang Ke
Eropa. Dimas sendiri
menuju Paris Mei 1968, ketika gerakan mahasiswa sedang bergejolak melawan pemerintahan Prancis.
Dimas pun bertemu dengan salah satu mahasiswa Vivienne Deveraux yang mengikuti
gerakan tersebut. Di saat yang bersamaan Dimas mendapat kabar dari Indonesia
bahwa salah satu sahabatnya Hananto Prawiro ditahan dan dinyatakan tewas.
Beberapa bulan kemudian
Dimas berkumpul kembali dengan ketiga kawannya di Paris, dan mengelola Restoran
Tanah Air sebagai upaya untuk dapat
bertahan hidup karena tak bisa pulang lagi ke Indonesia. Berita dari
Indonesia pun berdatangan kawan-kawanya yang lain diburu, dipenjara, ditembak,
dan menghilang begitu saja. Sungai
bengawan solo menjadi saksi berdarah atas pembantian yang terjadi.
Semenjak pemerintah
memutuskan kebijakan bersih diri dan bersih lingkungan bagi mereka yang
terlibat peristiwa pemberontakan 30 September dalam hal ini adalah seluruh
anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan yang diduga berhubungan dengan
PKI baik itu keluarga, kerabat, maupun yang pernah berkomunikasi akan dicari
seantero Nusantara untuk diasingkan dan dintrogasi secara tidak manusiawi. Leila
menuliskan bahwa sisi lain kebijakan tersebut untuk mengokohkan kekuasaan sang
Jendral. Dimana peristiwa sejarah begitu mudah dibentuk oleh penguasa sebagai
suatu kebenaran dikalangan masyarakat.
Pernikahan antara Dimas dan Viviene
melahirkan seorang anak bernama lintang Utara. Suatu saat Lintang mendapatkan
tugas akhir dari kampusnya Universitas Sorbone untuk merekam pengalaman
keluarga dan kerabat yang terlibat
tragedi 30 September di Indonesia. Sementara saat itu tahun 1998 telah terjadi gerakan
mahaiswa menuntut sang Jendral untuk segera turun dari tahtanya karena krisis
yang terjadi dan banyaknya korupsi dikabinet pemerintahan. Lintang dan Alam
anak Hananto menjadi saksi atas kerusuhan yang terjadi saat itu. Penembekan
hingga tewas dan penculikan mahasiswa yang menantang persiden terjadi di mana-mana, dan pada akhirnya presiden Indonesia yang sudah berkuasa selama 32 tahun mengundurkan diri.
Pulang
adalah sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta, dan pengkhianatan berlatar
belakang tiga peristiwa bersejarah : Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei
1968, dan Indonesia Mei 1998
- Leila S. Chudori
Comments
Post a Comment