Posts

Masa Kecil Kita Memang Berbeda

Image
Sewaktu libur kerja saya biasa pulang ke kampung halaman, baik untuk sekedar beristirahat ataupun bertemu Ibu dan nenek yang ada di rumah. Dengan pulang saya juga kembali teringat momen ketika masih anak-anak. Di dekat rumah kadangkala saya berjumpa dengan anak-anak usia 7 - 10 tahun yang sedang bermain game. Mereka akan memainkan game tembak-tembakan seperti free fire dan PUBG. Kalau bosan mereka akan berpindah genre ke mobile legend. Anabule . . . . . Anjing. . . . . .  Kata-kata yang sering dikeluarkan bocah itu karena karakter dalam gamenya tertembak atau timnya kalah dalam permainan. Umpatan itu seakan-seakan menjadi sumpah serapah yang wajib untuk dikeluarkan ketika kesal. Di sela-sela istirahat sejenak bermain game biasanya mereka akan membuka aplikasi tik tok dan menonton video. Dengan banyaknya gadis-gadis yang bergoyang di aplikasi tersebut, berselancar dengan gawai semakin menarik perhatian mereka. Aktivitas bermain smartphone membuat mereka suka lupa waktu. Kadang kalau sed

Konsistensi Menulis

Image
  Pertama kali saya membuat blogspot sejak tahun 2016. Saat itu saya baru pulang setelah mengikuti forum pemuda di yogyakarta.  Dari forum tersebutlah saya terinspirasi untuk menulis. Salah seorang pembicara berkata : “Apapun profesi kita maka menulis adalah bukti bahwa kita pernah ada di dunia ini”. Walaupun kata-kata itu masih ada di ingatan saya sampai saat ini. Tetapi sampai tahun 2021 tulisan saya di blog masih sangat sedikit, minat menulis saya memang masih biasa-biasa saja Dibanding menulis saya lebih banyak membaca buku di tiga tahun terakhir ini. Kalau direnungi kembali harusnya sih saya bisa menulis banyak dari pengalaman membaca buku. Ya, selama lima tahun ini saya benar-benar tidak konsisten dalam hal menulis. Apalagi tulisan saya yang sedikit itu hanya ungkapan perasaan belaka dan sedikit pengalaman. belum bisa menginspirasi orang lain apalagi sampai menggerakkan hati dan pikirannya. Di sela-sela waktu luang saya coba untuk merapikan file foto yang berserakan di laptop (ba

Merapikan File Kenangan

Image
  Di sela-sela waktu senggang, saya coba melihat kembali file-file lama yang berserakan di laptop dan hardisk. Saya merapikan file foto maupun video dengan mengkategorikannya berdasarkan aktivitasnya. Foto dan video tersebut adalah kenangan saya sewaktu masih menjalani kuliah di fakultas teknik unhas hingga lulus. untuk sekedar file foto saja saya harus menyiapkan kapasitas penyimpanan 80 GB. Foto tersebut adalah file  yang sempat saya arsipkan, tentu masih banyak foto lagi yang entahlah saya tidak tahu lagi dimana saya menyimpannya. Melihat kembali kenangan melalui tumpukan file foto menjadikan saya bersyukur pernah melewati masa-masa tersebut. Masa yang tidak pernah saya akan ulangi lagi. Saya berterima kasih pada diri karena sewaktu kuliah tidak hanya dihabiskan di ruang-ruang kelas saja. Tetapi turut aktif mengikuti berbagai aktivitas internal dan eksternal kampus.  Ya, memang tidak begitu banyak tapi dari hal-hal kecil itulah yang membuat saya menjadi terkesan sampai saat ini dan

Berdamai Dengan Covid 19

Image
Sumber Gambar : Unplash.com Sudah tiga bulan saya di rumah mengikuti himbauan pemerintah karena penyebaran covid 19 yang terus saja meningkat. Sejak dirumah tidak banyak hal yang bisa saya lakukan. Walaupun mencoba melakukan hal produktif seperti membaca dan mengikuti kelas-kelas online tapi tetap saja berbeda dari biasanya. Ya, memang perlu ada kebiasaan sehingga menjadi terbiasa. Sejak himbauan untuk tetap dirumah, saya selalu berusaha mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia. Selain melakukan hal produktif, memperoleh informasi yang benar dan terpercaya juga menjadi keharusan. Di era seperti sekarang ini informasi begitu mudah menyebar. Sehingga membaca sebelum berbagi tentu sangat penting. Ketika menulis ini 16 Mei 2020, kasus positif di Indonesia sudah mencapai 16.496 jiwa. Dengan pasien sembuh 3.803 jiwa dan meninggal dunia 1.076 jiwa. Kasus positif covid 19 di Indonesia terus mengalami kenaikan sejak diumumkan pertama kali pada ta

Women Empowerment Project

Image
Memasuki tahun 2019 sebaiknya kita merencanakan aktivitas selama setahun kedepan. Selain aktivitis untuk individu, saya perlu juga untuk merencanakan aktivitis di komunitas kami. Komunitas kami adalah Aksi Indonesia Muda (AIM). Komunitas ini bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat dan Pendidikan informal. Aksi Indonesia Muda sendiri terdapat berbagai divisi yang dibentuk seperti , fundraising , Human Resource Development (HRD), Empowerment Society, Informal education, Public Relation dan media. Setiap divisi di atas memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Komunitas kami mempunyai tempat binaan di kampung eks kusta kelurahan ballang baru Kota Makassar. Alasan kami memilih tempat ini sebagai binaan karena sebagian besar warganya adalah pengemis di Kota Makassar. Mereka mengemis dikarenakan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan keterbatasan fisik (cacat) dan pendidikan yang rendah. Salah satu aktivitas yang akan segera saya lakukan mengawali 2019 adalah rapat

Peer to Peer Lending (P2P Lending) Berbasis Investasi Sebagai Solusi Pemberdayaan Perempuaan Melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM )

Image
Peer to Peer Lending (P2P Lending) Berbasis Investasi Sebagai Solusi Pemberdayaan Perempuaan Melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah   ( UMKM ) Indonesia merupakan negera terbesar keempat dunia dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa, dengan perempuan sebanyak 131,9 juta jiwa sisanya laki-laki. Menurut kelompok umur, jumlah populasi perempuan Indonesia yang berusia 0-19 tahun mencapai 45,31 juta jiwa. Kemudian yang berumur 20-64 tahun sebanyak 86,57 juta jiwa dan sisanya, yakni 8,3 juta jiwa berumur lanjut usia (65 tahun ke atas) (Badan Pusat Statistik, 2018) Jumlah penduduk Indonesia yang besar berarti Indonesia memiliki   sumber daya manusia yang cukup untuk mendorong keberhasilan   pembangunan ekonomi, karena sumber daya manusia adalah modal penting   penggerak roda pembangunan ekonomi. Namun, di sisi lain jumlah sumber   daya manusia yang besar jika tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan   kerja akan menimbulkan masalah yaitu p

Kota Dunia dan Ketimpangan

Image
Kota Dunia dan Ketimpangan Sosial Kota Makassar mempunyai cita-cita dan harapan yang besar. Menjadi Kota Dunia kerap kali dilontarkan ke masyarakat oleh pemerintah daerah. Tentu banyak faktor untuk mencapai hal tersebut mulai dari indeks pembangunan manusia, rata-rata harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan masih banyak faktor lainnya. Menurut Hendara Gunawan, gambaran kota besar yang moderen dalam benak pengurus kota saat ini masih belum beranjak dari citra kota-kota dunia pada era 1970-an : kota dengan julangan gedung-gedung tinggi, jalanan yang ramai sebagai syarat kesejahteraan ekonomi warganya. Padahal kota-kota lebih besar yang ditiru saat ini justru tengah menghadapi dua persoalan besar. Mereka baru menyadari bahwa model pembangunan yang telah diikuti ternyata tidak tepat karena menghasilakn biaya sosio-ekologis yang mahal. Selain keindahan Kota, Makassar juga identik dengan ciri khas kulinernya. Sebut saja coto makassar, pallu basa, songkolo,  pisang ij